Sementara itu harga emas melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 16,60 dolar AS atau 0,81 persen menjadi ditutup pada 2.020,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.047,60 dolar AS dan terendah di 2.016,70 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 5,80 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 2.037,10 dolar AS pada Rabu (10/5/2023), setelah terkerek 9,70 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 2.042,90 dolar AS pada Selasa (9/5/2023), dan meningkat 8,40 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 2.033,20 dolar AS pada Senin (8/5/2023).
Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,7 persen menjadi 102,06, menunjukkan tingkat tertinggi dalam lebih dari seminggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS naik 0,2 persen pada April, lebih rendah dari yang diharapkan. Secara tahunan, IHP naik 2,3 persen, turun dari 2,7 persen pada Maret dan pembacaan terendah sejak Januari 2021.
Angka IHP yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan pelonggaran inflasi, namun masih tergolong tinggi yang semakin meredam emas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas Antam hari ini turun Rp8.000 per gram