Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak variatif (mixed) seusai rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Jepang.
IHSG dibuka stagnan atau tidak bergerak dari level kemarin yakni 6.769,63. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,79 poin atau 0,19 persen ke posisi 936,25.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.733 hingga 6.800," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, ia mengatakan investor mencermati perhitungan akhir data au Jibun Bank Services PMI Jepang pada periode April 2023 yang tercatat menjadi 55,4, lebih tinggi dibanding dengan periode sebelumnya pada level 55. Hal tersebut mencerminkan adanya ekspansi sektor jasa di Negeri Sakura selama delapan bulan beruntun.
Sementara itu, perhitungan akhir data au Jibun Bank Composite PMI Jepang pada April 2023 tercatat di level 52,9, yang mencerminkan bahwa ekspansi aktivitas bisnis terjadi selama lima bulan beruntun pada sektor swasta.
Dari dalam negeri, Ratih menuturkan sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini yaitu Bank Indonesia (BI) yang melaporkan penurunan 0,68 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) cadangan devisa pada periode April 2023 menjadi sebesar 144,2 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi bergerak variatif usai rilis data PMI Jepang
IHSG BEI diprediksi bergerak variatif seusai rilis data PMI Jepang
Selasa, 9 Mei 2023 9:43 WIB