Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Senin, mengatakan banjir bandang yang melanda Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, akibat air Sungai Ciranjang meluap, membuat sejumlah fasilitas umum termasuk jembatan permanen dan jembatan gantung rusak berat.
"Untuk jembatan gantung tidak dapat dilalui sama sekali karena tali sling putus di beberapa bagian, sehingga aktivitas warga di kedua wilayah terhambat karena warga harus mencari jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh," katanya.
Sedangkan jembatan permanen antarkecamatan di Desa Ciranjang sepanjang 80 meter, ungkap dia, mengalami rusak berat terutama di bagian landasan dan tiang penyangga jembatan yang tergerus banjir, sehingga arus kendaraan yang melintas hanya dapat dilalui satu jalur.
Rusaknya kedua jembatan tersebut, sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Cianjur, agar segera dilakukan perbaikan termasuk jembatan permanen penghubung Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung di Desa Ciranjang yang saat ini hanya dapat dilalui bergantian satu jalur.
"Kami juga mencatat tiga bangunan sekolah dan satu tempat ibadah rusak akibat dihantam derasnya air bah. Untuk kerusakan-nya sudah dilaporkan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur, agar dapat dilakukan tindakan cepat untuk perbaikan," katanya.
Kepala Desa Ciranjang, Deden Efendi, mengatakan pihaknya berharap perbaikan jembatan permanen dan jembatan gantung yang rusak akibat banjir dapat segera dilakukan karena keduanya merupakan akses terdekat warga untuk sampai ke pusat kecamatan dan Pasar Ciranjang.
"Untuk jalur alternatif banyak, namun jarak tempuh terutama bagi warga dari Bojongpicung ke Ciranjang harus memutar ke jalan nasional Bandung-Cianjur, terutama warga yang hendak menjual hasil bumi ke Pasar Ciranjang, kalau lewat jembatan hanya beberapa menit sudah sampai," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG prakirakan hujan ringan hingga lebat landa sejumlah kota besar