Bandung (ANTARA) -
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung memprediksi pada H+7 Lebaran 2023, Minggu, bakal terjadi lonjakan arus balik kendaraan yang melintas Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Humas Dishub Kabupaten Bandung Eric Alam Prabowo mengatakan H+7 ini diprediksi menjadi pilihan masyarakat untuk kembali ke tempat asalnya setelah mudik karena masyarakat dan anak sekolah mulai kembali berkegiatan normal pada 2 Mei 2023.
"Lalu lintas masih padat, perkiraan hari ini tinggi," kata Eric di Bandung.
Menurut Eric, volume kendaraan yang tercatat melintas kawasan Nagreg menuju ke arah Bandung dan Jakarta mulai meningkat dibandingkan H+6 sehingga diprediksi pada H+7 ini menjadi puncak arus balik gelombang kedua.
Pada H+7 ini, kata dia, tercatat sudah ada 40 ribu kendaraan yang melintasi Nagreg ke arah barat dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Sedangkan pada H+3 jumlah kendaraan yang melintasi Nagreg pada durasi waktu yang sama hanya sekitar 37 ribu unit kendaraan.
Meski begitu, kata dia, sejauh ini puncak arus balik di Nagreg telah terjadi pada H+2 sebanyak 127 ribu kendaraan. Angka volume puncak arus balik pada 2023 lebih banyak ketimbang tahun 2022.
Pada tahun 2022, menurutnya, ada sebanyak 125 ribu unit kendaraan yang melintas di puncak arus balik. Namun puncak itu terjadi pada H+5 Lebaran 2022.
Sebelumnya polisi melakukan beberapa kali rekayasa lalu lintas satu arah atau "one way" dari kawasan Limbangan menuju ke Nagreg. Rekayasa itu dilakukan guna memprioritaskan arus balik dari arah timur menuju Bandung dan Jakarta.