Chicago (ANTARA) - Harga emas naik menjadi menetap sedikit di bawah level psikologi 2.000 dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, karena dolar melemah menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga AS yang diawasi secara ketat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.999,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.001,20 dolar AS dan jatuh sekitar 2,50 persendari puncak 13 April di sekitar 2.050,00 dolar AS.
Emas berjangka jatuh 28,60 dolar AS atau 1,42 persen menjadi 1.990,50 dolar AS pada Jumat (21/4/2023), setelah naik 11,80 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 2.019,10 dolar AS pada Kamis (20/4/2023), dan merosot 12,40 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 2.007,30 dolar AS pada Rabu (19/4/2023).
Dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS keduanya berbalik lebih rendah pada Senin (24/4/2023) setelah rebound minggu lalu dari posisi terendah satu tahun.
Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menambah seperempat poin lagi dalam apa yang akan menjadi kenaikan suku bunga kesepuluh dalam waktu kurang dari 15 bula dalam pertemuan Mei mendatang, membawa suku bunga ke puncak 5,25 persen dari era pandemi hanya 0,25 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas terkerek 9,30 dolar AS didorong oleh "greenback" yang melemah