Khotib Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi, di Lapangan Softball, Lodaya, Kota Bandung, Dr HA Hajar Sanusi MAg menuturkan perbedaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini menjadi momentum untuk merekatkan tali persaudaraan di antaranya sesama Muslim, bukan untuk saling memecah belah.
"Perbedaan Idul Fitri yang saat ini kita alami, jadikan sebagai momentum untuk saling mengkaji, saling merekatkan persaudaraan, Ukhuwah Islamiyah, bukan saling menepikan di antara kita semua," kata Dr HA Hajar Sanusi, di sela-sela khotbahnya, Jumat.
Baca juga: Din Syamsuddin berharap silaturahim tetap terjaga meski beda pendapat
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat menyelenggarakan Shalat Idul Fitri pada tanggal 21 April 2023.
Baca juga: Din Syamsuddin berharap silaturahim tetap terjaga meski beda pendapat
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat menyelenggarakan Shalat Idul Fitri pada tanggal 21 April 2023.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri oleh Muhammadiyah Jawa Barat dipusatkan di Lapangan Softball Jalan Lodaya Bandung.
Shalat Idul Fitri akan di mulai pada pukul 06.30 WIB, dengan Imam dan Khotib Dr. HA Hajar Sanusi, M.Ag.
Dia mengatakan Idul Fitri adalah hari inaugurasi (pelantikan) bagi kaum Muslim menjadi manusia suci, karena demikian halnya maka seperti telah dinyatakan sebelumnya-sejak hari ini pada pundak kita terpikul tugas berat.
Dia mengatakan Idul Fitri adalah hari inaugurasi (pelantikan) bagi kaum Muslim menjadi manusia suci, karena demikian halnya maka seperti telah dinyatakan sebelumnya-sejak hari ini pada pundak kita terpikul tugas berat.
"Yakni, merawat nilai -nilai kesucian itu sepanjang sebelas bulan ke depan," kata dia.
Ia menuturkan selama Bulan Suci Ramadhan, Allah yang Maha Rahman menyaksikan kaum Muslim bangun di waktu sahur; Allah ‘Azza wa Jalla mendengar istighfar mereka.
Amalan tersebut tentu saja sangat layak kita lestarikan, sebab, alangkah malangnya bila pasca Idul Fitri, Allah “Azza wa Jalla justru melihat manusia tidur lelap laksana bangkai tidak bergerak.