Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan dalam negeri periode Maret 2023.
IHSG ditutup melemah 44,19 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.774,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 9,21 poin atau 0,97 persen ke posisi 941,6.
"Dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami penurunan tampaknya seiring jelang libur dan cuti bersama menyambut Idul Fitri tahun ini, sehingga mendorong aksi profit taking," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan periode Maret 2023 surplus sebesar 2,91 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau surplus selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Maret 2023 ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencapai 4,58 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewan nabati HS 15 serta besi dan baja HS 72.
Lebih lanjut, Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) mulai Senin (17/4) hingga Selasa (18/4) dalam rangka menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang diperkirakan masih akan bertahan di level 5,75 persen.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan sebesar 0,51 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan