Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif ditopang oleh lelang Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang dilakukan Bank Indonesia.
IHSG dibuka menguat 3,24 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.822,9. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,15 persen ke posisi 942,0.
"IHSG berpotensi bergerak fluktuatif jelang libur panjang pekan ini. Namun, derasnya aliran capital inflow yang masuk ke dalam pasar modal Indonesia masih menopang pergerakan IHSG sejauh ini," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, capital inflow di antaranya datang dari lelang Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau term deposit pada Selasa (5/4) yang berhasil menyerap 56,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp844,7 miliar.
Disisi lain, harga komoditas batu bara masih menjadi sorotan dikarenakan bisa memberikan efek langsung terhadap harga emiten batu bara. Bagi-bagi dividen jumbo sektor batu bara sudah dimulai dari emiten tambang batu bara.
Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan kemarin, seiring investor beralih dari saham pertumbuhan ke saham yang lebih defensif, di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi Negeri Paman Sam melemah.
Indeks Nasdaq melemah 1,07 persen menjadi 11.996,86, indeks Dow Jones naik 0,24 persen di tutup 33.482,7 yang didukung oleh kinerja saham kesehatan.
Kemudian, indeks S&P500 turun 0,25 persen menjadi 4.090,4. Peralihan ke saham yang lebih defensif membuat saham perawatan kesehatan melesat seperti saham Johnson & Johnson yang naik 4,5 persen, mendorong kinerja indeks Dow Jones.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi variatif ditopang lelang devisa hasil ekspor