Telaah - ChatGPT; memodelkan bahasa, bukan menghasilkan pengetahuan
Oleh Prof. Budiman Minasny*) Kamis, 16 Maret 2023 12:30 WIB
Menjelaskan dan menulis
Untuk rumus-rumus matematika atau fisika umum, chatGPT mampu menjalankan tugasnya dengan benar. Manusia dapat mengajukan pertanyaan, atau misalnya meminta penjelasan persamaan yang dirumuskan Einstein yaitu E = mc2.
Demikian pula dalam membantu di bidang tulis menulis. ChatGPT dapat membuat ringkasan dari sebuah tema yang diajukan.
Bahkan, chatGPT dapat menunaikan tugas ketika diberikan tugas menulis sesuai detail tujuan. Misalnya ringkasan tema itu dibuat dalam bentuk pidato, skema, proposal, prosa, format surat, gaya, bahkan audiens yang dituju dan perspektif yang diinginkan.
Tentu ini sangat berguna karena banyak penulis terkadang mengalami writer’s block atau kehilangan kata. ChatGPT dapat membantu penulis untuk mengatasi apa yang perlu ditulis. ChatGPT dapat memberikan “umpan balik”, ia dapat diminta memperbaiki tulisan seorang penulis untuk meningkatkan kejelasan dan akurasi.
Prinsip yang penting adalah jangan menggunakan langsung teks hasil ChatGPT. Jadikan teks chatGPT sebagai kerangka yang siap untuk disunting, dikembangkan, atau sebaliknya dibuat menjadi lebih spesifik sesuai konteks. Tentu yang tak kalah penting adalah mengecek kebenarannya sesuai disiplin ilmunya.
Keterbatasan
ChatGPT menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk memproses sejumlah besar data teks yang dicerna dari buku, berita, halaman Wikipedia, dan jutaan situs web.
Dengan “menyerap” data yang cukup besar, model tersebut dapat mempelajari pola dan struktur bahasa dan mampu menginterpretasikan segala pertanyaan.