“Orang-orang menggunakan istilah rasis dan kemudian saya meminta mereka agar berhenti. Sejak itu, tak ada yang mau makan siang bareng saya. Tak ada yang mau berbicara dengan saya selama enam bulan, saya diboikot," kata Jevtovic kepada Anadolu.
Jevtovic hanyalah salah satu dari banyak profesional Muslim sangat terampil yang tidak merasa diterima di Prancis sehingga memutuskan pindah dan menggunakan keahlian mereka di tempat negara yang lebih menghargai mereka.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Islamofobia paksa pekerja Muslim Prancis pindah ke luar negeri