Jakarta (ANTARA) - Klub-klub Liga 1 Indonesia sepakat menggelar musim 2023-2024 dengan format kompetisi penuh, seperti sebelumnya, ditambah babak penentuan (play-off) juara untuk tim-tim yang berada di posisi empat besar pada akhir musim.
"Ini terobosan yang menarik, akan ada pertandingan di empat besar. Itu akan meningkatkan 'value' dari kompetisi tersebut. Kami sangat menunggu pelaksanaannya," ujar Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub Persib, Teddy Tjahjono, sebagai perwakilan tim-tim Liga 1, dalam konferensi pers dengan PSSI, di Jakarta, Minggu.
Persetujuan tersebut diambil dalam Sarasehan Sepak Bola yang digelar PSSI di Surabaya, Sabtu (4/3).
Menurut Teddy, sebenarnya ada dua opsi skema pelaksanaan Liga 1 2023-2024. Selain kompetisi penuh, pilihan lain adalah digelar dengan sistem turnamen, di mana klub-klub peserta dibagi ke dalam tiga grup.
Liga 1 2023-2024 rencananya akan berlangsung mulai Juli 2023 sampai April 2024.
"Diskusi (dalam sarasehan-red) berlangsung terbuka dengan pembahasan yang mendetail. Namun, 18 klub Liga 1 memilih opsi kedua yaitu berlangsung dengan kompetisi penuh dan 'play-off'," kata dia.
Jika dijalankan, Teddy menyebut klub-klub Liga 1 Indonesia juga berharap adanya peningkatan kualitas dan kuantitas wasit.
Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa pada dasarnya pihaknya ingin meningkatkan kualitas Liga 1 dan juga Liga 2.
Erick tidak mau liga profesional Indonesia dipandang sebelah mata oleh komunitas sepak bola internasional.
Selain tim-tim Liga 1, Sarasehan Sepak Bola yang berlangsung di Surabaya juga diikuti oleh klub-klub Liga 2.
Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Selain Liga 1 dan hal-hal yang mengiringinya, klub-klub juga menyetujui soal-soal seperti pergantian nama, di mana Liga 1 menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.
Akan tetapi, seluruh usulan klub dalam sarasehan masih belum menjadi keputusan mengikat karena masih harus dibicarakan lebih lanjut.
Erick Thohir pun memastikan sarasehan itu belum akan selesai. Berikutnya, akan ada sarasehan untuk Liga 3 dan Asosiasi Provinsi PSSI.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, dalam Sarasehan Sepak Bola di Surabaya, Sabtu (4/3), pihaknya mendorong agar setiap klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia diperkuat maksimal satu pemain naturalisasi.
"PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain," ujar Erick di GBK Arena, Jakarta, Minggu.
Menurut pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu, selain memberikan kesempatan kepada pemain lokal, pembatasan jumlah pemain naturalisasi juga untuk menegakkan keadilan di kompetisi.
Namun, Erick menegaskan bahwa kebijakan tersebut baru sebatas usulan dan masih akan dibicarakan dengan pihak-pihak terkait."Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama dan belum tuntas," kata mantan Presiden klub Liga Italia Inter Milan itu.
Sementara terkait pemain asing, Erick menyebut bahwa klub-klub sepakat kompetisi Liga 1 Indonesia 2023-2024 menggunakan skema 5+1.
Artinya, setiap tim bisa diperkuat maksimal lima pemain asing nonASEAN dan satu pemain impor dari kawasan ASEAN.
Terkait hal ini, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub Persib, Teddy Tjahjono, menyatakan bahwa 5+1 itu sesuai dengan regulasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Namun, dalam pertandingan, tim-tim Liga 1 setuju bahwa penerapan 5+1 itu berubah menjadi 4+1. Dengan demikian, ada satu pemain asing yang tidak masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).
"Karena pemain lokal minim, maka 18 klub Liga 1 setuju, yang didaftarkan di DSP hanya 4+1. Ini juga masuk dalam diskusi keseimbangan antara klub-klub dan PSSI," tutur Teddy.
Lain dengan Liga 1, Liga 2 2023-2024 disepakati oleh tim-tim peserta akan diperkuat pemain asing dengan komposisi 1+1. Artinya, setiap tim dapat dibela satu pemain asing nonASEAN dan satu pemain impor ASEAN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Klub Liga 1 sepakat kompetisi penuh dengan "play-off" empat besar