Selain intervensi spesifik, kata dia, pemda juga perlu memperkuat intervensi sensitif yakni kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.
"Intervensi sensitif contohnya adalah pemenuhan air bersih, air minum, sanitasi, hingga perbaikan lingkungan," katanya.
"Saya minta pemerintah daerah yang masih membutuhkan fasilitas bantuan dari Kementerian PUPR, untuk mengajukan ke Kementerian PUPR sehingga nantinya bisa diupayakan mulai dari program air bersih, sanitasi, hingga perbaikan jamban silakan diajukan," katanya.
Sementara itu, prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen.
"Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," demikian Muhadjir Effendy.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai menggulirkan penanganan dan pencegahan stunting untuk bayi usia dua tahun dengan program Satu Hari Satu Telur.
"Program Satu Hari Satu Telur ini adalah program intervensi dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Karawang, dimulai dari Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok," kata Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh di Karawang, Rabu.
Ia menjelaskan program Satu Hari Satu Telur untuk penanganan stunting ini program gabungan lintas organisasi perangkat daerah dengan dipimpin Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang.
Ia menyampaikan di antara organisasi perangkat daerah yang terlibat dalam program itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta Dinas Kesehatan.
"Pemberian telur untuk dikonsumsi ini baik. Sebab kandungan protein dan gizi pada telur itu, baik untuk anak agar bisa tumbuh ideal sesuai dengan usianya," katanya.
Dia mengatakan program itu menjadi andalan dalam penanganan kasus stunting, selain program Bapak Asuh Anak Stunting
"Kita harus jauh lebih serius lagi untuk mencapai target delapan persen stunting," kata dia.
Pada 2021, data stunting anak di Karawang mencapai 20,6 persen, kemudian pada 2022 turun menjadi 14 persen.
Atas pencapaian itu, ia menargetkan tahun ini bisa mencapai delapan persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PMK minta pemda perkuat intervensi spesifik pencegahan stunting