Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kota Bandung, Arif Budiman, mengatakan biasanya anak-anak akan tertarik jika teman-teman telah memiliki KIA. Sehingga pembuatan KIA di sekolah pun dilakukan secara massal atau kolektif.
Cara pembuatan KIA bisa dilakukan secara luring dengan mendatangi sejumlah fasilitas Disdukcapil Kota Bandung, atau secara daring dengan mengakses aplikasi Salaman yang bisa diunduh.
Adapun persyaratan pembuatan KIA bagi anak-anak di antaranya yakni Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan foto anak. Namun khusus anak berusia 0-5 tahun, tidak menggunakan foto.
Menurut Arif, program Kisanak dirasa lebih ampuh untuk menjaring anak-anak guna membuat KIA. Karena, program Kisanak ke sekolah-sekolah menggunakan sistem jemput bola tanpa dipungut biaya. "Karena kita juga memudahkan pengambilannya, didekatkan proses pembuatan KIA," katanya.
Pembuatan KIA itu memakan waktu 7-14 hari. Setelah itu, KIA diantarkan ke anak-anak melalui sekolah sehingga lebih praktis tanpa harus melibatkan orang tua.
Pemilik KIA jadi spesial
Banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya terkait manfaat yang didapat apabila anaknya memiliki KIA. Sebab, sejauh ini KIA dinilai hanya sebagai pelengkap administratif di samping kepemilikan akta kelahiran.
Untuk menjawab hal tersebut, Pemkot Bandung memiliki kiat khusus agar masyarakat tertarik anaknya memiliki KIA. Bahkan, anak-anak yang memiliki KIA pun menjadi spesial dibandingkan anak-anak lainnya yang tidak memiliki KIA.