Untuk kasus keracunan massal di Lembang, menurutnya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan tersebut.
Hengki mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi apabila ada masyarakat yang tiba-tiba mengalami gejala parah.
"Kita masih diskusikan, kalau lihat yang parahnya itu kita tunggu nanti dari BPBD, kita lihat apakah akan kita tetapkan KLB atau kita tangani cepat," kata dia.
Baca juga: RSUD Lembang tangani 5 korban keracunan di Cijengkol
Sebelumnya, Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan ada sekitar 200 orang lebih warganya yang dilaporkan mengalami gejala keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan saat hajatan di kawasan itu pada Minggu (26/2).
Dari 200 orang itu, menurutnya, sebanyak 21 orang sempat dirujuk ke RSUD Lembang. Rinciannya enam orang dirawat, enam orang masih diobservasi, dan sembilan orang diperbolehkan pulang.
Sedangkan sisanya, kata Diki, bisa dilakukan berobat jalan di rumah masing-masing, karena kondisinya yang semakin membaik.