Chicago (ANTARA) - Emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kelima berturut-turut dan mencatat penurunan selama empat minggu beruntun, karena investor bereaksi terhadap data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS yang lebih tinggi dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 9,7 dolar AS atau 0,53 persen menjadi ditutup pada 1.817,10 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, kontrak berjangka emas kehilangan 23,3 dolar AS atau 1,80 persen.
Emas berjangka tergelincir 14,70 dolar AS atau 0,80 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (23/2/2023), setelah turun tipis satu dolar AS atau 0,05 persen menjadi pada 1.841,50 dolar AS pada Rabu (22/2/2023), dan jatuh 7,70 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.842,50 dolar AS pada Selasa (21/2/2023).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat (24/2/2023) bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS tidak termasuk makanan dan energi yang disebut Indeks PCE inti naik 0,6 persen bulan ke bulan dan 4,7 persen tahun ke tahun pada Januari. Pasar telah memperkirakan pembacaan masing-masing di 0,5 persen dan 4,4 persen.
Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve akan berlanjut, mendukung dolar AS menguat dan imbal hasil imbal hasil obligasi pemerintah AS naik.