Antarajawabarat.com,1/5 - "Sony Sugema College:SSC" meluncurkan sistem pembelajaran digital "Sony Sugema Digital Learning System: S2DLS" versi 5.0 yang memungkinkan aplikasi belajar SD,SMP dan SMA bisa diakses dengan menggunakan tablet, PC, notebook dan ponsel.
"Sistem S2DLS 5.0 ini sebagai pengembangan versi sebelumnya 4.0. Bila sebelumnya hanya bisa diakses dengan gadget berbasis android, namun versi D2DLS 5.0 ini bisa diakses dengan tablet, PC, ponsel dan notebook," kata Ketua Yayasan Takwa Cerdas Kreatif dan pemilik SSC, Sony Sugema di Bandung, Rabu.
Peluncuran software pembelajaran digital terbaru itu, kata Sony menggunakan teknologi offline juga berbasis web yang lebih kompatibel dengan semua device sehingga siswa tidak harus menginstal terlebih dahulu, namun cukup memasukan Nilai Induk Siswa (NIS) dan PIN.
"Pertama kali aplikasi ini kami terapkan di SMA Alfa Centauri, dimana sekolah ini mulai tahun ajaran ini seluruhnya menggunakan sistem digital," kata Sony.
Sistem S2DLS adalah sistem pembelajaran berbasis teknologi digital yang di dalamnya terdapat video pembelajaran, video pencerahan, MP3 pembelajaran, simulasi, e-book, teori singkat, arsip soal baik itu UN, SNMPTN dan tes PTN, latihan soal, pengenalan jurusan PTN dan aplikasi lainnya yang ditanamkan dalam sebuah software yang diakses secara mudah dan interaktif.
Sistem digital terbaru itu, kata dia sangat membantu dalam memahami materi pelajaran. DSDLS mendorong siswa dalam kemandirian belajar dan pendalaman materi bahan ajar, karena dapat belajar kapan saja dan di mana saja baik secara online maupun offline.
Semua materi pelajaran sudah terintegrasi dalam satu software, yang memungkinkan siswa dapat menyelesaikan seluruh SKL kurang dari tiga tahun.
"Evaluasi pembelajaran dilakukan secara otomatis melalui sistem digital sehingga tidak perlu pengkoreksian secara manual melalui kertas, hasilnya diperoleh lebih cepat, akirat dan obyektif," kata Sony.
Lebih lanjut, Sony menyebutkan, dengan sistem pembelajaran yang bisa diakses dengan menggunakan smartphone dan ponsel biasa, memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar dimanapun dan kapanpun juga.
"Yang pasti, sistem ini upaya mengurangi penggunaan bahan kertas karena beralih ke digital. Semuanya lebih praktis, para orang tua bisa mendeteksi perkembangan anaknya di sekolah secara langsung," katanya.
Pada kesempatan itu pula diluncurkan aplikasi ujian digital di SMA dengan SMA Alfa Centauri sebagau pilot project program itu.
"Sebagai CSR dari Sony Sugema College (SSC), kami akan menshadaqahkan sistem ini untuk digunakan dan diaplikasikan di seluruh sekolah di Indonesia, disinergikan dengan program Indischool yang telah digulirkan," kata Sony.
Dalam pengembangan program itu, kata Sony pihaknya bersinergi dengan Telkom terutama dalam program Indischool, Dinas Pendidikan Nasional Jabar dan Kota Bandung serta sejumlah elemen lainnya.
"Dengan sistem digital, semuanya sudah tersedia di software itu, bila perlu buku perlu buka e-book di aplikasi itu, isinya buku-buku pelajaran yang dibutuhkan. Kami juga memotivasi siswa untuk melek teknologi khususnya IT," katanya menambahkan.
Sementara itu Kepala Dinas Informasi dan Telekomunikasi Jawa Barat, Dudi menyatakan terobosan itu perlu dikembangkan di sekolah-sekolah lainnya di Jawa Barat.
"Program digitalisasi di sektor pendidikan sudah dilakukan, salah satunya Pemprov Jabar telah menyebar bantuan komputer dan perangkat internet ke sejumlah sekolah, selain itu program Indschool juga dioptimalkan, tahun ini sudah ada 2.000 sekolah yang terkoneksi," katanya Kepala Dinas Informasi dan Telematika Jabar itu.***4***
Syarif A
