Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot tajam ke level terendah sejak awal Januari pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik melemah dari keuntungan moderat sesi sebelumnya, tertekan dolar AS yang menguat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah setelah data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok 20,10 dolar AS atau 1,08 persen menjadi ditutup pada 1.845,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.870,90 dolar AS dan terendah 1.841,50 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 1,90 dolar AS atau 0,10 persen menjadi 1.865,40 dolar AS pada Selasa (14/2/2023), setelah merosot 11 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.863,50 dolar AS pada Senin (13/2/2023), dan jatuh 4,0 dolar AS atau 0,21 persen menjadi 1.874,50 dolar AS pada Jumat (10/2/2023).
Indeks dolar mencapai level tertinggi sejak 6 Januari setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dan inflasi sangat tinggi. Indeks yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya naik 0,63 persen.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu (15/2/2023) juga mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS melonjak 3,0 persen bulan ke bulan pada Januari.