Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak menemukan stok minyak goreng subsidi MinyaKita di pasaran saat melakukan pengecekan langsung di lima pasar tradisional di Kota Semarang, Jumat.
Lima pasar tradisional itu adalah Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, dan Pasar Johar Kanjengan.
Di setiap pasar yang dikunjungi, Ganjar selalu menanyakan stok MinyaKita dan beras kepada para pedagang yang ditemui.
Sebagian besar pedagang di pasar menyebutkan harga dua komoditas tersebut mengalami kenaikan yakni harga minyak dari yang semula pada kisaran Rp15.000 per liter, kini naik menjadi Rp16.500 per liter.
Bahkan, sejumlah pedagang di pasar mengaku minyak goreng subsidi sudah lama tidak ada.
“Kalau MinyaKita sudah lama nggak ada Pak. Adanya minyak goreng yang kemasan sama curah,” kata pedagang sembako di Pasar Langgar.
Harga beras juga mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir yakni Rp100-Rp200 per kilogram.
Menurut Ganjar, pengecekan seperti ini penting dilakukan karena selain untuk memantau stok juga sebagai upaya menghimpun informasi tentang kenaikan harga dua komoditas yang jadi faktor inflasi.
“Ini lagi coba kami konsolidasikan ya, untuk ngecek kenapa harga beberapa pangan kita naik, khususnya dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar di Pasar Johar Kanjengan.