Selain itu ada juga fitur mengedit cuitan bernama "Edit Tweet", melakukan kustomisasi ikon di aplikasi Twitter, mengubah warna tema sesuai mood pengguna, hingga fitur balasan yang diprioritaskan.
Dengan bertambahnya jangkauan area layanan Twitter Blue, sejauh ini layanan premium tersebut telah hadir di 15 negara.
Sementara itu Pihak Twitter akhirnya telah memberikan tanggapan kepada pengguna terkait tidak bisa diaksesnya platform media sosial itu di aplikasi pihak ketiga.
Hari ini TechCrunch melaporkan bahwa pada Jumat lalu para pengguna aplikasi pihak ketiga seperti Tweetbot, Twitterrific, dan Echofon mengajukan protes karena mereka tidak dapat masuk ke akun mereka melalui aplikasi tersebut.
Awalnya, tampilan tersebut tampak seperti bug di API Twitter dan detail baru menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memang sengaja membatasi akses ke aplikasi pihak ketiga.
Dalam beberapa hari, pihak Twitter sempat tak angkat bicara mengenai hal tersebut. Namun, menurut laporan dari GSM Arena, kemarin mereka pun memberikan konfirmasi mengapa hal tersebut terjadi.
Sesuai Tweet oleh @TwitterDev, platform tersebut sekarang telah memberlakukan "aturan API lama" yang mendorong Twitter untuk memutuskan aplikasi pihak ketiga ini dengan API.
"Twitter sedang menegakkan aturan API yang sudah lama berdiri. Ini mungkin menyebabkan sejumlah aplikasi tidak bekerja," tulis akun @TwitterDev.
Di sisi lain, co-creator Tweetbot Paul Haddad mengaku belum mendengar kabar dari pihak Twitter terkait aturan tersebut.
"Kami masih belum mendengar apa-apa dari siapa pun di Twitter. Jika ada aturan yang tanpa sadar telah kami langgar selama 10 tahun terakhir, kami ingin tahu apa itu sehingga, jika mungkin, kita dapat mematuhinya," kata Paul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Twitter Blue telah hadir di Indonesia, langganan mulai Rp120 ribu