Namun, Henny yang saat itu berniat mendalami ilmu kedokteran, harus banting setir untuk meneruskan usaha sang ayah bersama anak-anak lainnya. Pabrik telah berdiri, pesanan sepatu dari TNI AD pun menunggu untuk diproduksi sehingga ia belajar dengan terjun langsung untuk mengoperasikan perusahaan itu.
Perusahaan itu berupaya terus tangguh menjawab segala tantangan yang ada. Tangguh dalam arti mampu menyesuaikan kebutuhan bisnis dan kemauan pasar. Salah satu yang dilakukan adalah senantiasa memperkuat divisi riset dan pengembangan atau research and development (R&D).
Selain itu, korporasi ini juga berupaya memproduksi sepatu yang bisa diandalkan kekuatannya dengan memenuhi persyaratan teknis sepatu militer yang ditetapkan. Dan yang tidak kalah penting, inovasi menjadi salah satu kunci industri ini untuk terus mengembangkan usaha.
Hingga saat ini, pabrik dengan 300 orang tenaga kerja tersebut memproduksi 3.000 pasang sepatu setiap harinya.
Tak ingin ketinggalan, pabrik tersebut kini telah mengantongi sertifikat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen untuk produk-produknya. Dengan demikian deretan sepatu militer besutannya kini terpampang pada e-catalog pengadaan barang/jasa pemerintah.
Dengan pasar yang relatif pasti setiap tahunnya, perseroan membidik pertumbuhan bisnis 8 persen pada 2023. Angka yang dinilai cukup realistis dan optimistis di tengah potensi resesi yang diprediksi terjadi tahun ini.
Kunci IKM
Inovasi juga merupakan kunci dari IKM alas kaki lainnya di Kabupaten Bandung, untuk mengembangkan usaha. Hijack Sandals adalah merek sandal yang dikembangkan mahasiswa bernama Zaky Gufron pada tahun 2010.
Bermodal Rp5 juta, kala itu Zaky bersama rekannya tertarik untuk mendesain sebuah produk alas kaki berupa sandal untuk dikembangkan secara serius. Gagasan untuk menciptakan merek sandal terlintas saat sepatu kulit sedang populer.
Spektrum - Produk alas kaki Bandung yang kian eksis di pasar lokal dan ekspor
Oleh Sella Panduarsa Gareta Sabtu, 28 Januari 2023 20:45 WIB