Chicago (ANTARA) - Harga emas terdongkrak pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut ditopang oleh ekspektasi ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan segera berhenti menaikkan suku bunganya, namun penguatan dolar membatasi keuntungan lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, sedikit menguat 0,40 dolar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 1.928,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di 1.936,70 dolar AS dan terendah di 1.912,50 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.928,20 dolar AS pada Jumat (20/1/2023), setelah terangkat 16,90 dolar AS atau 0,89 persen menjadi 1.923,90 dolar AS pada Kamis (19/1/2023), dan jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.907,00 dolar AS pada Rabu (18/1/2023).
Volume perdagangan di pasar logam mulia juga relatif lebih kecil di awal pekan ini, di tengah libur pasar di beberapa negara Asia, terutama China, untuk Tahun Baru Imlek. Pasar China akan ditutup untuk sisa minggu ini.