Garut (ANTARA) - Seratusan hektare sawah yang terdampak banjir luapan sungai sehingga menyebabkan gagal panen dan tanam di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan bantuan benih dan sebagian dapat klaim asuransi karena sudah masuk program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Ini yang terdampak pertanaman padi sawah semua," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Garut dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ahmad Firdaus di Garut, Senin.
Ia mengatakan bencana luapan sungai yang melanda wilayah selatan Garut, Jumat (20/1) menyebabkan kerusakan pada areal pertanian padi di Kecamatan Pakenjeng, Mekarmukti, dan Bungbulang, sehingga petani mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Sawah yang terdampak bencana itu, kata dia, yakni di Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng seluas 30 hektare dan kondisi puso seluas 16 hektare. Selanjutnya di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti seluas 28 hektare sedangkan yang puso 21 hektare, dan Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang seluas 18 hektare dan puso 15 hektare.
"Total tiga desa, tiga kecamatan, terkena (banjir) 76 hektare, puso 52 hektare," kata Ahmad.
Ia menyampaikan jajaran Dinas Pertanian Garut sudah meninjau daerah pertanian yang rusak akibat banjir itu untuk mengecek kerusakan tanaman, begitu juga kondisi irigasinya, dengan kerugian lebih dari Rp2 miliar.
Ratusan hektare sawah terdampak banjir di Garut dapat asuransi dan bantuan benih
Senin, 23 Januari 2023 18:36 WIB