Antarajawabarat.com,30/3 - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat sebagai pribadi menyantuni keluarga korban tanah longsor di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Santunan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta diserahkan kepada Kepala Desa Mukapayung Apendy Supriyadi di Posko Bencana Tanah Longsor Nagrog di Desa Mukapayung,Sabtu.
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat didampingi Tenaga Profesional bidang Komunikasi Publik BNP2TKI Mahmud F Rakasima dan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung Hasan Abdullah.
Pemberian santunan disaksikan pula Camat Cililin Mohammad Yudi beserta beberapa perangkat Desa Mukapayung.
Jumhur mengatakan, dirinya masih tergolong berdarah Cililin. Kakek dari ibunya merupakan warga asli Cililin, Bandung Barat.
"Pemberian santunan ini sifatnya pribadi. Saya sebagai warga yang mempunyai leluhur di Cililin turut prihatin dengan kejadian tanah longsor di Kampung Nagrok, Deaa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Bandung Barat, yang merenggut korban meninggal 17 orang," kata Jumhur kepada wartawan seusai memberikan santunan.
Ia menambahkan kalau mengetahui adanya kejadian bencana tanah longsor yang merenggut korban meninggal 17 orang itu dari berita di televisi pada saat baru mendarat dari kunjungan kerja di Dubai dan Qatar, Kamis (28/3).
Pada saat diinformasikan mengenai adanya warga dari Kampung Nagrok Desa Mukapayung yang saat ini mengadu nasib sebagai TKI yang bekerja di bidang pelayaran, Jumhur mengatakan, bahwa bekerja di luar negeri sudah mulai diminati warga dari Cililin dan daerah lain di Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Desa Mukapayung Apendi Supriadi kepada Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat menjelaskan, tanah longsor di Desa Mukapayung yang merenggut korban meninggal 17 orang terjadi pada Senin pagi (25/03).
Lonsor terjadi pada tiga titik lokasi, yaitu Kampung Cikareo pada pukul 04.00 WIB, Kampung Poncol pukul 04.30, dan di Kampung Nagrok pukul 05.30. Korban 17 orang meninggal semuanya dari Kampung Nagrok. Didalam kejadian ada 10 rumah dan 2 masjid yang rusak.
Dari 17 korban meninggal sampai berita ini ditulis baru 13 korban yang berhasil ditemukan, sedangf 4 korban lainnya masih tertimbun tanah longsor dan masih dalam pencarian.
Ke-13 korban meninggal yang sudah ditemukan adalah, Agus (7), Tedi (12), Aditia (5), Dedi (30), Tika (25), Fitri (10), Pa'at S (7), Tuti (40), Teten (30), Entar (23), Ros (25), Resti (3), dan Entis (50). Sedangkan 4 orang yang dalam pencarian adalah, Iis (21), Imas (60), Jesica (6 bulan), dan Cecep (19).***4***
Ajat S