Antarajawabarat.com, 26/3 - PBB untuk sementara mengungsikan separuh staf internasionalnya akibat situasi keamanan yang memburuk, demikian konfirmasi juru bicara badan dunia tersebut, Senin (25/3).
"Tim Manajemen Keamanan PBB telah menilai siutasi dan memutuskan untuk sementara mengurangi kehadiran staf internasional di Damaskus karena kondisi keamanan," kata Martin Nesirky kepada wartawan di Markas PBB, New York, dalam taklimat harian.
Sebagai bagian dari upaya itu, Nesirky mengatakan sebagian besar staf yang berpusat di Ibu Kota Suriah, Damaskus, dari Kantor Utusan Khusus Gabungan buat Suriah Lakhdar Brahimi untuk sementara direlokasi ke Beirut, Lebanon, atau ke kantor utara Wakil Khusus Bersama tersebut di Kairo, Mesir. Namun semua staf nasional Suriah telah diminta bekerja dari rumah sampai situasi membaik, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Sejumlah peluru mortir jatuh dis ekitar hotel di Damaskus yang menampung staf PBB pada Ahad dan Senin, sehingga mengakibatkan kerusakan tertentu pada bangunan tersebut dan beberapa mobil, termasuk satu kendaraan PBB, katanya.
Ada sebanyak 100 staf internasional dan 800 staf nasional di Damaskus yang bekerja di kantor Utusan Khusus Gabungan, Koordinator Residen, Kantor Urusan Koordinasi Kemanusiaan, Program Pangan Dunia (WFP), Badan Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) dan lembaga lain PBB.
"PBB akan mempertahankan di dalam Suriah sejumlah staf dan kegiatan yang diperlukan untuk terus mengoperasikan program penting kemanusiaannya dan memberi bantuan buat warga sipil yang memerlukan. Ada prioritas buat PBB," Nesirky menambahkan.
Lebih dari 70.000 orang telah tewas dan lebih dari tiga juta orang kehilangan tempat tinggal sejak aksi perlawanan terhadap Presiden Bashar al-Assad meletus pada Maret 2011. Sebanyak 1,1 juta orang juga telah dipaksa meninggalkan Suriah dan mengungsi ke negara tetangga.
Antara/Xinhua-OANA
