Pihaknya mengetahui proses pembangunan Al Jabbar karena sudah duduk di DPRD Jawa Barat sejak tahun 2013.
Meskipun dicetuskan oleh Ahmad Heryawan, kata Abdul Hadi, saat itu pihaknya juga menerima aspirasi dari elemen masyarakat.
"DPRD Jawa Barat lembaga menerima aspirasi, jadi kami dengarkan aspirasi dari semua masyarakat, kita tanya, butuh enggak ini, iya butuh karena selama ini kita nebeng Masjid Agung Bandung. Terus berada di tengah kota dan tidak bisa dikembangkan ke mana," katanya.
Dia mengatakan proses penganggaran saat itu sangat dinamis bahkan membutuhkan waktu cukup panjang hingga muncul kesepakatan.
"Kami masih ingat DPRD waktu itu menyetujui anggaran untuk masjid ini. Ini artinya ketika ada pengusulan juga Pemprov tidak main-main, dan DPRD menyetujui juga bukan main-main karena angka besar sekali," katanya.
Dia juga menuturkan bahwa anggaran Rp1 triliun tidak turun sekaligus namun dianggarkan secara bertahap dan sejak awal dewan dan pihak provinsi sudah menghitung secara detil.
"Untuk sebuah masjid yang megah dan ada pembebasan tanah sekian hektar pasti ini akan besar sekali. Tapi Alhamdulillah dulu bisa dibebaskan jadi kita bisa bangun," kata dia.
"Saya ikut di periode yang lalu kami sering sekali mendapatkan laporan terkait dengan bagaimana progresnya, kesulitannya apa," lanjutnya.