Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut mantan Paus, Emeritus Benediktus XVI, sebagai sosok yang rendah hati dan mau menjembatani perbedaan.
"Saya sampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Benediktus. Saya banyak mendengar keteladanan beliau sebagai sosok yang rendah hati," ujar Menag di Jakarta, Sabtu.
Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia pada Sabtu pada usia 95 tahun. Menag menyampaikan duka mendalam atas wafatnya tokoh dunia yang dikenal rendah hati tersebut.
Kerendahhatian Paus Emeritus, kata Menag, ditunjukkan dengan kesediaan Paus Benediktus untuk meminta maaf. Kunjungannya ke Masjid Biru di Istanbul, Turki, pada 2006 menunjukkan komitmennya untuk menjembatani perbedaan.
Saat itu, kata Menag, Paus Benediktus bergabung dengan imam Muslim dalam doa hening.
"Selain kerendahhatian, apa yang dilakukan itu cermin sosok yang mau menjembatani perbedaan dan cinta damai," ujar Menag.
Senada dengan Menag, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengenang mantan Paus tersebut sebagai sosok yang teguh dalam mempertahankan kemurnian ajaran gereja.
Meski terkesan ortodoks, kata dia, dengan kegigihannya menentangi pemikiran para teolog progresif seperti teologi pembebasan, penolakannya atas aborsi, eutanasia dan LGBT. Paus Benediktikus juga sangat terbuka dan mendorong dialog antargereja dan bahkan antaragama.
Menag sampaikan duka cita atas wafatnya Paus Benediktus XVI
Sabtu, 31 Desember 2022 23:11 WIB