“Saung ini jangan sepi, tapi harus ada aktivitas yang cukup dilakukan oleh ibu-ibu dan anak-anak,” katanya.
Bintang menekankan meski banyak perempuan dan anak menjadi korban, setiap pihak harus dapat memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk terus produktif dan bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh gempa tersebut.
Ia turut menekankan jika segala komunikasi dan koordinasi dari pusat hingga kepala desa akan terus dipertahankan, supaya dapat memberikan kenyamanan, rasa aman dan menghilangkan trauma para korban terutama anak-anak.
“Karena pendampingan yang nanti dilakukan oleh teman-teman pembina di sini, saya harap ibu-ibu menyampaikan ingin diberikan pelatihan apa, dari kemampuannya yang harus dikembangkan. Walaupun ada di tempat pengungsian, kami betul-betul meminta pemanfaatan waktunya dengan sangat baik,” ucap Bintang.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga kembali datang ke lokasi pengungsian korban gempa Cianjur, guna menggali lebih dalam kebutuhan para korban selama masa rehabilitasi pascabencana.
“Meski di tempat pengungsian, tetap semangat. Negara hadir mendampingi dan kami semua termasuk MDMC, relawan, pihak dinas sudah menjadi bagian dari keluarga ibu,” kata Menteri Bintang di pengungsian Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Dalam kunjungannya, Menteri Bintang hadir tepat di saat para korban menggelar senam pagi bersama dengan tim SAPA 129 KPPPA, para relawan dari MDMC dan dinas sosial setempat.
Setelah senam bersama, Bintang segera berdialog dengan perempuan dan anak di Kampung Baru Kaso Tengah RW.04, untuk mencari tahu kekurangan apa saja yang dibutuhkan para pengungsi.