Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi mengatakan sistem itu punya automasi mulai dari monitoring stok yang terintegrasi dengan pemesanan dan proses pembayaran BBM oleh SPBU.
"Tujuannya satu, penyederhanaan proses pemesanan BBM oleh SPBU yang akan menunjang keamanan stok untuk melayani masyarakat," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Arya menuturkan perkiraan kebutuhan BBM akan terus dipantau secara berkala melalui sistem auto replenishment.
Arya menuturkan perkiraan kebutuhan BBM akan terus dipantau secara berkala melalui sistem auto replenishment.
Pertama, stok dan data penjualan SPBU akan menjadi informasi utama dalam memproyeksikan kebutuhan BBM yang harus dipenuhi. Kedua, jika stok sudah di level minimum, sistem secara otomatis akan membuat data pemesanan BBM sesuai volume yang dibutuhkan, untuk kemudian dilakukan pembayaran oleh SPBU.
Ketiga, jika sudah diproses, maka sistem akan mengirimkan notifikasi ke titik suplai atau fuel terminal terdekat untuk dijadwalkan pengiriman produk BBM yang dibutuhkan.
"Jadi secara umum, tidak ada perubahan skema, namun ada integrasi yang mempercepat waktu proses pemesanan BBM.