Bandung (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) merancang prosedur atau acuan khusus guna mencegah miskoordinasi antar instansi saat pelaksanaan operasi penyelamatan jika adanya kecelakaan yang memerlukan pertolongan di perairan utara Pulau Jawa.
Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi Basarnas Nanang Sigit mengatakan nantinya bakal ada pedoman rencana kontijensi yang bakal diterapkan oleh beragam instansi atau potensi SAR yang membantu penyelamatan selain personel SAR inti.
Baca juga: Tim SAR gabungan kembali temukan 2 jenazah tertimbun akibat gempa Cianjur
"Karena begitu ada kecelakaan, biasanya semua kan datang, nah itu betul-betul harus terkoordinasi, tidak hanya datang saja, tapi betul-betul kita tahu, siapa saja yang ada di sana, apa yang akan dia kerjakan. Biasanya dia (instansi lain) datang, dan kita tidak tahu, mereka hanya tiba-tiba ikut bergabung," kata Nanang di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Dia mengaku sebelumnya pedoman rencana kontijensi itu sudah ada, tetapi dinilai perlu diperbarui kembali setelah adanya beberapa evaluasi. Karena, kata dia, mengoordinasikan beragam instansi hingga para relawan dalam operasi SAR bukan suatu hal yang mudah.
Adapun menurutnya evaluasi itu juga berkaca pada operasi penyelamatan ketika adanya kecelakaan pesawat Lion Air di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 2018.
Basarnas rancang prosedur cegah miskoordinasi operasi di perairan Pulau Jawa
Kamis, 22 Desember 2022 16:18 WIB