Keempat, meningkatkan kinerja industri domestik, termasuk pengembangan industri yang mampu menghasilkan produk subtitusi impor secara efisien guna merespon fragmentasi ekonomi global.
Kelima, mendukung kinerja UMKM, termasuk pengembangan pelaku UMKM agar memiliki kesiapan memenuhi kebutuhan domestik serta dapat memasok pasar ekspor melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas dan pendampingan langsung.
Keenam, mendorong efisiensi logistik untuk meningkatkan daya saing melalui penurunan ongkos angkut barang dan biaya logistik.
Ketujuh, melakukan optimalisasi dan sinergi digitalisasi ekonomi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi antara lain dengan melakukan integrasi data harga dan produksi pangan strategis secara real time serta pemanfaatan teknologi digital dalam pertanian terintegrasi dan berbagai aspek kegiatan ekonomi.
Dan rekomendasi ke delapan, melanjutkan langkah-langkah koordinatif pengendalian inflasi melalui berbagai program yang bersifat struktural, seperti penguatan sisi produksi pangan dan hortikultura, termasuk melalui pengembangan urban farming dengan memanfaatkan teknologi digital, perluasan kerjasama antar daerah (KAD); pengembangan ekosistem pangan terintegrasi dari hulu hingga hilir; dan peningkatan efisiensi logistik pangan melalui kerjas ama dengan BUMN/BUMD terkait.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur optimistis ekonomi Jawa Barat tumbuh 5 persen pada 2023