"Sayangnya sebagai pemain saya tidak akan bisa mengangkat trofi ini," katanya. "Siapa tahu di masa depan saya akan mendapat kesempatan dalam peran lain."
Pengalaman lawan Jepang
Kiper Kroasia Dominik Livakovic mengakui bahwa pengalaman memenangi adu penalti melawan Jepang di babak 16 besar menjadi modal positif bagi timnya yang berhasil menyisihkan Brazil dalam perempat final Piala Dunia 2022.
"Pertama-tama, harus diakui kami memang punya pengalaman (dalam adu penalti), tapi di sisi lain kami juga terus mengerahkan upaya tanpa kenal lelah sepanjang pertandingan," kata Livakovic dalam jumpa pers selepas laga di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Jumat.
Ini bukan kali pertama Kroasia harus menyisihkan lawannya di babak gugur melalui adu penalti selama tampil di Qatar. Bahkan ini juga bukan kali pertama Kroasia tertinggal lebih dulu, menyamakan kedudukan, melakoni adu penalti, dan meraih kemenangan.
Dalam pertandingan 16 besar yang dilangsungkan Senin (5/12) di Stadion Al Janoub, Kroasia tertinggal lebih dulu akibat gol Daizen Maeda, menyamakan kedudukan lewat Ivan Perisic, dan memenangi adu penalti setelah skor imbang 1-1 bertahan di pengujung 120 menit.
Kala itu adu penalti berakhir dengan skor 3-1 bagi Kroasia, di mana Livakovic menjadi pahlawan lewat keberhasilannya mementahkan eksekusi tiga algojo Jepang yakni Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, dan Maya Yoshida.
Skenario yang nyaris identik terjadi empat hari berselang di Stadion Education City, di mana Livakovic sudah dituntut aktif menyelamatkan gawang Kroasia sejak waktu normal.
Thiago Silva: Tersingkirnya Brazil lewat adu penalti sangatlah menyakitkan
Sabtu, 10 Desember 2022 6:49 WIB