Tak kurang dari sembilan percobaan tepat sasaran dari para pemain Brazil mampu dihalau oleh Livakovic, sampai akhienya di pengujung babak tambahan pertama Neymar memecahkan kebuntuan dan mengoyak gawang Kroasia.
Namun, sebagaimana menghadapi Jepang, Kroasia juga tak patah arang tetap bersabar hingga sebuah serangan sederhana bisa diselesaikan oleh Bruno Petkovic dengan tendangan dari tepian kotak penalti dan bola sempat membentur kaki Marquinhos sehingga lajunya berbelok mengecoh Alisson.
Tiga menit dari peluit bubaran babak tambahan kedua, Kroasia sukses membuyarkan tiket semifinal yang sudah di depan mata Brazil.
Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti dan Livakovic sukses mementahkan eksekusi algojo pertama Brazil, Rodrygo, demi memberi keunggulan 1-0 bagi Kroasia.
Lima pemain berikutnya, tiga dari Kroasia dan dua dari Brazil secara berurutan sukses melakoni tugasnya. Hingga tiba giliran Marquinhos sebagai algojo keempat Brazil, bek Paris Saint-Germain itu mendapati bola tendangannya ditolak oleh tiang gawang.
Alih-alih sesumbar penuh arogansi, Livakovic memilih mengarahkan lampu sorot kepada para suporter Kroasia yang meski jumlahnya tak sebanyak lautan jersey kuning tetap terlihat jelas hadir di tribun Stadion Education City.
Kroasia untuk ketiga kalinya berhasil mencapai semifinal Piala Dunia dan dua edisi beruntun setelah mereka menjadi runner-up di Rusia pada 2018.
Kroasia akan menunggu pemenang laga perempat final lain antara Belanda kontra Argentina yang dilangsungkan lebih larut di Stadion Lusail.
Kroasia dijadwalkan melakoni pertandingan semifinal mereka pada Selasa (13/12) pekan depan di Stadion Lusail.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Thiago Silva: tersingkir lewat adu penalti sangatlah menyakitkan
Thiago Silva: Tersingkirnya Brazil lewat adu penalti sangatlah menyakitkan
Sabtu, 10 Desember 2022 6:49 WIB