Cianjur (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency, NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya mewaspadai kenaikan harga beras, cabai, dan telur ayam ras menjelang Natal dan tahun baru agar tidak terjadi lonjakan harga.
"Jelang Nataru, beberapa komoditas yang kita harus waspadai kenaikannya adalah beras, telur, cabai. Kita sekarang sedang kerja keras bersama pelaku-pelaku usaha, dengan BUMN di bidang pangan ada Bulog, ID Food dan seluruh dinas terkait," kata Arief di Cianjur Jawa Barat, Selasa.
Arief menyampaikan kepada pemerintah daerah, khususnya dinas yang berkaitan dengan pangan, untuk memerhatikan neraca pangan di daerahnya masing-masing agar jangan sampai kekurangan stok pada suatu komoditas tertentu.
"Misal kurang gula, kita bisa lakukan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah defisit. Lalu minyak goreng, cabai, ini kita minta teman-teman komunikasi, kerja sama antar daerah, jadi saling isi dari wilayah surplus ke defisit," katanya.
Arief mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi apabila terjadi lonjakan harga pada sejumlah komoditas tersebut.
Dia menjelaskan bahwa untuk komoditas pangan pokok beras, Bulog akan terus melakukan intervensi dengan operasi pasar. Bulog disebutkan telah menggelontorkan 1 juta ton beras selama 2022 untuk mengintervensi harga di pasar agar tidak naik terlalu tinggi.
"Jadi hari ini sudah ada intervensinya Bulog. Kita masih ada 514 ribu ton yang kita akan terus intervensi sampai Desember dan Januari," katanya.
Badan Pangan Nasional waspadai kenaikan harga beras, cabai dan telur
Selasa, 6 Desember 2022 14:12 WIB