Cianjur (ANTARA) -
Pemprov Jawa Barat (Jabar) melalui Jabar Saber Hoaks (JSH), unit khusus penanganan isu informasi bohong (hoaks) di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, dalam sepekan terakhir menerima 59 aduan hoaks terkait gempa Cianjur dengan jumlah 23 kasus hoaks yang telah diklarifikasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu menuturkan, dari segi jumlah, dalam sepekan muncul 23 hoaks itu terbilang banyak.
"Rata-rata dalam sebulan JSH menerima 40-an kasus hoaks yang diklarifikasi. Namun ketika gempa Cianjur, JSH menerima 23 kasus hoaks dalam sepekan sejak tanggal 21 November2022 sampai hari ini," kata Ika.
Ika memerinci, kasus-kasus yang diklasifikasikan kebanyakan soal kejadian saat gempa Cianjur dan dampak dari bencana alam tersebut.
Salah satu contohnya adalah video detik-detik longsor gempa Cianjur, yang faktanya adalah video longsor di Palopo, Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020.
Hoaks lainnya, laporan video pergerakan tanah setelah gempa di Cianjur yang menyeret rumah dan bangunan beredar di media sosial TikTok.
Video pergeseran tanah tersebut diklaim terjadi pasca gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Cianjur bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022.
Tim JSH melakukan pengecekan, di antaranya mengutip dari Merdeka.com yang melakukan penelusuran menggunakan Google Image.