Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Tim gabungan pencarian dan penyelamatan gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, melaporkan jumlah pengungsi korban gempa bumi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, per Selasa sore mencapai 108.720 jiwa.
"BNPB bersama KemenPPPA dan UNFPA terus melanjutkan validasi jumlah titik pengungsian per hari ini pukul 15.00 WIB menjadi 39.985," kata Komandan Kodim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan, total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa.
Hari ini, distribusi logistik ke desa yang sulit diakses tetap dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua berupa air mineral 100 dus, beras 2.600 kg, mie Instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 pcs, perlengkapan ibadah 30 pcs, makanan dalam kemasan 52 pcs, terpal 229 lembar, paket sembako 400 pake, dan matras 450 lembar.
Selain dari BNPB, BPBD, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, bantuan juga terus berdatangan dari donatur, lembaga non pemerintah, relawan, hingga kementerian/lembaga.
Hariyanto mengatakan, tim gabungan evakuasi pada hari ini menemukan empat jenazah korban hilang. Penemuan tersebut menambah jumlah korban meninggal dunia di wilayah itu menjadi 327 orang.
"Tim gabungan berhasil menemukan empat jenazah sehingga korban hilang tersisa lima orang," katanya.
Sementara itu, korban hilang pascagempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 13 orang. Hal tersebut dikarenakan adanya laporan baru orang hilang dari kepala desa sebanyak delapan orang.
Berdasarkan laporan yang diterima ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa pagi dari Desa Cijedil sebanyak enam orang dan dari Desa Mangunkarta sebanyak dua orang. Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa.Selanjutnya untuk korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang, artinya 40 pasien luka berat yang sebelumnya masih dirawat saat ini sudah pulang dan melakukan rawat jalan.
Haryanto kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing apabila rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur bangunan.
"Kondisi kegempaan sudah mulai melemah di mana masyarakat kami imbau untuk kembali ke rumah yang rumah masing-masing yang tidak rusak," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur juga telah membentuk Satgas Penanganan Gempa Bumi Cianjur yang dipimpin oleh Bupati Cianjur dan di bawahnya memiliki beberapa bagian.
"Kami optimistis dengan terbentuknya Satgas ini bisa melaksanakan tugas penanganan gempa bumi Cianjur dengan sebaik-baiknya," katanya.
Sebagian pulang
Sementara itu Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta warga yang pulang ke rumah tetap waspada dan segera menyelamatkan diri saat gempa susulan kembali terjadi.
"Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas gempa bumi di wilayah Cianjur, terus melemah, sehingga warga sudah dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur," kata Herman di Cianjur, Selasa.Herman menjelaskan BMKG dalam rilis-nya menyatakan hasil monitoring yang dilakukan selama 7 hari terakhir menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan magnitudo-nya secara fluktuatif semakin mengecil, sehingga frekuensi kejadiannya semakin jarang.
"Kalau yang mau pulang ke rumah silahkan, namun yang rumahnya masih layak huni dan tidak mengalami kerusakan yang dapat mengancam keselamatan dengan tetap ekstra hati-hati," katanya.
Warga korban gempa penghuni posko terpusat di Lapangan Prawatasari yang sebagian besar warga Kecamatan Cugenang, memilih untuk bertahan di pengungsian sambil menunggu kondisi lebih aman dan gempa susulan tidak lagi terjadi karena mereka mengaku masih trauma dan rumah mereka rusak.
"Rumah saya hanya mengalami retak di beberapa bagian, namun anak dan istri belum berani pulang karena trauma, sehingga kami memilih untuk bertahan sampai tidak ada lagi tempa susulan," kata Nandang warga Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.
Hal senada disampaikan Parman (68) warga Kecamatan Cugenang yang sudah menempati posko pengungsian di PMI Cianjur, memilih bertahan karena dua orang anaknya masih menjalani perawatan setelah tertimpa material rumah yang nyaris ambruk akibat gempa.
"Kalau pulang ke rumah sudah pasti karena banyak barang berharga dan surat-surat yang belum kami amankan. Namun kondisi rumah rusak berat dan anak saya masih sakit, jadi kami memilih bertahan di sini selama diizinkan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jumlah pengungsi korban gempa Cianjur capai 108.720 jiwa