Belitung (ANTARA) - Tim SAR Gabungan Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan tiga unit kapal pendeteksi bawah air, juga pesawat CN-295-A2910 milik TNI Angkatan Udara, guna mengoptimalkan pencarian tiga korban kecelakaan helikopter lost contact jenis BO-105 P 1103 milik Polairud di perairan Manggar, Belitung Timur.
"Pada hari ke-3 pencarian korban helikopter naas ini, kami mengandalkan tiga kapal pendeteksi bawah air ini," kata Kepala Basarnas Provinsi Kepulauan Babel I Made Oka Astawa, di Manggar, Selasa pagi.
Ia mengatakan tiga unit kapal pendeteksi bawah air yang dikerahkan yaitu KM Quin (pottable di kapal ikan) Pushidrosal yang dilengkapi MBES (Multi Beam Echo Sounder), SSS (Side Scan Sonar) dan Magnetometer.
Selanjutnya KRI SPICA dilengkapi MBES, SSS, Magnetometer, ROV (jika siap), dan terakhir kapal rubber boat Basarnas yang dilengkapi peralatan canggih seperti UWSD, aqua eye dan selam.
"Hari ini, pencarian tiga korban yaitu AKP Arif Rahman Saleh (pilot), Briptu Moch. Lasminto (co-pilot), Bripka Joko Mudo (teknisi) lebih difokuskan di perairan Burung Mandi yang tidak jauh dari ditemukan satu korban atas nama Bripda Muhammad Khoirul Anam (teknisi) pada Senin (28/11) pagi," ujarnya.
Menurut dia, dalam mengoptimalkan pencarian tiga korban ini, tim SAR gabungan juga mengerahkan delapan unit Search Rescue Unit (SRU) yaitu SRU KP-2002, SRU 2 KP-1403, SRU 3 KP-1401, SRU 4 KP-1402, SRU 5 KM RIZKI, SRU 6 KP-1203, SRU 7 KP-KETAPANG, RIB 1008.
"Delapan SRU yang dikerahkan ini difokuskan mencari korban di atas permukaan air dan diharapkan dengan dioptimalkan pencarian korban pada hari ke-3 ini dapat membuahkan hasil yang maksimal," katanya.