Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengatakan pemerintah akan merevitalisasi aset negara di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang rusak terdampak gempa berkekuatan 5,6 skala Richter.
"Akan kita inventarisasikan, saat ini kita belum tahu (total kerusakan), karena penyelamatan masih diutamakan," katanya usai Anugerah Reksa Bandha di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya akan meminta kementerian dan lembaga untuk mencatat dan melakukan inventarisasi terkait aset di kantor vertikalnya yang terdampak gempa.
Saat ini, Rio menyebut belum mengetahui nilai kerusakan yang dialami barang milik negara (BMN) di Cianjur.
Namun, menurut dia, sebagian aset negara yang telah diasuransikan akan direvitalisasi dengan dana hasil klaim asuransi, sementara aset yang belum diasuransikan akan direvitalisasi menggunakan APBN dan APBD.
"Jadi, sedang diverifikasi jumlahnya. Untuk instansi yang sudah jelas ada klaim asuransinya, kita sudah menghubungi asuransinya untuk melihat," ucapnya.
Salah satu aset negara yang berada di bawah Kementerian Keuangan yang mengalami kerusakan adalah kantor Direktorat Jenderal Pajak di Cianjur.