Pemprov Jabar beri penyembuhan trauma pelajar terdampak gempa di Cianjur
Selasa, 22 November 2022 20:34 WIB

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi saat meninjau kerusakan bangunan di SMKN 1 Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). (ANTARA/HO-Humas Disdik Jawa Barat)
"Jadi total dari 26 itu hampir di 138 ruang kelas, termasuk ruang guru di antaranya rusak berat. Dari pantauan kami yang terberat di daerah Cugenang dan di daerah Cilaku, termasuk juga saya memantau di SMAN 1 Cianjur," katanya.
Dedi menambahkan ada tiga pola yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar setelah gempa, pola tersebut sesuai dengan kondisi sekolah itu sendiri.
Adapun tiga pola itu, yakni daring, hybrid (luring dan daring) dan sistem sif (pagi dan siang).
"Dan kewenangan itu saya serahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah sekolah untuk membuat kebijakan mana yang kira kira bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar tersebut," katanya.
Tiga pola KBM di wilayah Kabupaten Cianjur yang masuk dalam lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jawa Barat ini, akan dipantau selama dua pekan.
Selain itu, Dedi berpesan khusus kepada Kepala Sekolah dan KCD Wilayah VI Jabar agar menerapkan pola yang lebih ramah dalam Ujian Akhir Semester (UAS) di tanggal 5 Desember 2022.
"Kepala sekolah dan cabang dinas agar tolong dalam rangka ujian akhir semester di tanggal lima ada pola pola yang lebih ramah anak pada saat anak anak masih dalam kondisi trauma," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar beri penyembuhan trauma pelajar terdampak gempa Cianjur