Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat meningkatkan patroli di sejumlah daerah rawan kriminalitas, khususnya untuk mencegah aksi begal atau pencurian dengan kekerasan yang sangat meresahkan masyarakat.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo di Bandung, Kamis, mengatakan polisi tidak segan melakukan tindakan tegas dan terukur bersifat represif kepada pelaku begal jika membahayakan masyarakat atau anggota polisi.
Baca juga: Polisi bekuk pelaku begal tewaskan 2 pria di batas Kota Bandung
"Kita juga akan meningkatkan patroli pada daerah-daerah rawan. Deteksi dini juga akan ditingkatkan," kata Ibrahim.
Saat ini, menurutnya, marak kasus begal yang terekam dalam video dan tersebar di media sosial. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika mengetahui kejadian atau potensi terjadinya tindak kriminalitas.
Sepanjang Agustus hingga November 2022 tercatat sebanyak 110 kasus begal dari 24 kota dan kabupaten di wilayah hukum Polda Jawa Barat.
Kasus begal itu, di antaranya tercatat terjadi sebanyak 10 kasus di wilayah hukum Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, 12 kasus di wilayah hukum Polres Cianjur, dan 16 kasus di wilayah hukum Polres Cimahi.