Lebih lanjut ia menyampaikan sirkulasi siklonik atau pusaran angin terpantau berada di Teluk Benggala di perairan barat laut Aceh, kemudian di Samudra Hindia Barat Bengkulu, Laut China Selatan dan perairan Filipina.
Siklon itu membentuk daerah pertemuan angin atau konvergensi di Samudra Hindia barat Aceh hingga Selat Malaka dari Sumatera Barat hingga Samudra Hindia sebelah barat Banten, Laut China Selatan, sebelah utara Kalimantan Utara, Filipina, dan Laut Filipina.
"Terpantau juga daerah konfluensi di Samudra Hindia barat daya Banten, Laut Sulawesi, dan Laut Filipina," terang Maria.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang di Laut China Selatan hingga Laut Jawa bagian barat dari Laut Jawa utara di Jawa Timur hingga Samudra Hindia di selatan Banten dari Kalimantan Barat bagian selatan hingga Kalimantan Timur, Sulawesi bagian tengah, dan Papua Barat hingga Papua.
Kondisi itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
Pada 7 November 2022, status siaga terdapat di wilayah Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Sedangkan status siaga keesokan harinya pada 8 November 2022, terletak di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
11 Bencana di Cianjur
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mendapat 11 laporan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur selama dua hari terakhir dengan kejadian terparah melanda Kecamatan Cidaun yang dilanda longsor dan banjir.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Minggu, mengatakan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Cianjur sejak Jumat dan Sabtu petang, membuat bencana alam banjir, longsor dan pohon tumbang terjadi di sejumlah lokasi mulai dari wilayah Utara, Timur dan Selatan.
"Laporan yang masuk 4 titik pohon tumbang di jalan utama penghubung Cianjur-Bandung, Cianjur-Bogor dan jalan antar kecamatan di Kecamatan Karangtengah. Banjir melanda 3 titik di wilayah selatan dan 4 titik longsor di wilayah utara dan satu di Kecamatan Cidaun," kata Rudi.
Untuk penanganan pohon tumbang sudah tuntas dilakukan dalam beberapa jam, sedangkan longsor dan banjir di Kecamatan Cidaun, masih dilakukan termasuk menyiapkan posko pengungsian untuk 146 warga dari tiga kampung, Jogjogan, Babakan dan Bobojong, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun.
"Saat ini sebagian besar warga di tiga kampung menumpang di rumah warga yang tidak terendam banjir atau di fasilitas umum seperti mushola dan madrasah. Mereka diminta untuk tetap siaga dan waspada karena curah hujan masih tinggi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ungkap potensi hujan ringan dari Aceh sampai Papua hari ini