Jakarta (ANTARA) - Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Komjen Pol. Purn. H. Syafrudin Kambo mengingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan diksi atau istilah seperti 'asing', 'aseng', 'kadrun', dan 'cebong' karena istilah itu memunculkan polarisasi di masyarakat.
"Mari kita hindari sekat-sekat sebab semua punya kontribusi dalam perjalanan sejarah Indonesia," kata Syafrudin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, tidak ada lagi saling klaim yang memunculkan polarisasi, dan tidak boleh ada lagi istilah asing, aseng, cebong, dan kadrun
Syafrudin mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus PITI periode 2022—2027 di Gedung DMI, Jakarta, Sabtu.
Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu mengakui bangga dengan PITI yang telah berkiprah, bahkan sebelum Republik Indonesia lahir.
Untuk itu, Syafruddin mengajak bangsa Indonesia bersyukur karena di negara yang beragam suku dan agamanya, tetapi tetap satu negaranya, yaitu Indonesia.
Mantan Wakapolri ini lantas mengajak semua pihak untuk melihat Indonesia sebagai sebuah perahu besar.