ANTARAJAWABARAT.com, 20/12 - Dinas Perhubungan Jawa Barat memantau dan mengantisipasi lonjakan penumpang di 10 terminal utama yang menjadi simpul transportasi di provinsi itu pada libur Natal dan Tahun Baru 2013.
"Kami mempersiapkan simpul transportasi, masing-masing di 10 terminal utama, baik di keberangkatan maupun kedatangan," kata Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik di Bandung, Kamis.
Selain itu antisipasi juga dilakukan di tiga stasiun KA, dua bandara serta enam pelabuhan sungai danau penyeberangan (SDP).
"Selama operasi pelayanan Natal dan Tahun Baru 2013 yang berlangsung 21 Desember 2012 hingga 3 Januari 2013 delapan jembatan timbang akan difungsikan sebagai posko taktis dan rest area," kata Dedy.
Kadishub Jabar menyebutkan, hasil evaluasi angkutan Natal dan Tahun Baru pada tahun 2011 arus lalu lintas meningkat 10,42 persen, dimana kendaraan meningkat pesar 15,025 persen.
Sebaliknya jumlah penumpang umum justru menurun dibandingkan dua tahun lalu yakni sekitar 17,8 persen. Sedangkan pergerakan arus lalu lintas di jalur tengah meningkat 13, 54 persen, jalur selatan 11,57 persen dan jalur utara 2,91 persen.
"Dari evaluasi tahun lalu, terlihat berkurangnya penggunaan angkutan umum, sebaliknya terjadi peningkatan penggunaan kendaraan pribadi," katanya.
Dedy menyebutkan, fenomena masa liburan Natal dan tahun baru cenderung digunakan untuk aktivitas wisata, sehingga selain ruas jalan yang menjadi titik rawan macet, akses jalan menuju lokasi wisaya jadi perhatian dalam kelancaran arus lalu lintas.
"Pengamanan fokus ke jalur wisata, termasuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan PHRI Jabar," katanya.
Terkait proyeksi penumpang Natal dan Tahun Baru 2013 sekitar 357.843 penumpang, sedangkan armada bus yang disiapkan 8.869 bus, 21 rangkaian KA, 34 pesawat udara.
"Peningkatan penumpang akhir tahun memang ada peningkatan, namun tak akan sebesar Lebaran lalu," kata Kepala Dinas Perhubungan Jabar.
Ajat Sudrajat