"Sudah kami konfirmasi Kapolres, bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu. Sehingga harapannya memang 15 menit (sebelum pertandingan usai) itu dibuka, tetapi tidak diketahui mengapa ada pintu terkunci," katanya.
Selain itu, Polres Malang juga telah menyiapkan dua kendaraan Barakuda milik Brimob Polda Jawa Timur untuk dipergunakan tim tamu saat datang maupun meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Kendaraan itu disiapkan untuk pengamanan para pemain dan ofisial Persebaya.
"Tetapi dalam pelaksanaannya, Barakuda tidak bisa keluar karena massa di luar sangat banyak. Kejadian pertama, mobil tidak bisa keluar dan kedua di dalam juga ramai," tuturnya.
Sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan melakukan supervisi terkait dengan penanganan tewasnya ratusan suporter sepak bola dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
"Kompolnas akan turun ke lapangan untuk supervisi penanganan kasus ini," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua Mamoto saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Kompolnas, kata Benny, akan melakukan supervisi dan evaluasi sejak persiapan pertandingan, antisipasi, dan prediksi belajar dari pengalaman sebelumnya tentang pengamanan pertandingan sepak bola.
Hal itu termasuk koordinasi dengan pihak terkait, arahan dan standar operasional prosedur (SOP) kepada anggota, pihak penyelenggara, khususnya soal jumlah karcis dengan kapasitas stadion, dan lain sebagainya.