Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merilis laporan pemeriksaan gerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam laporan tersebut, Kecamatan Babakan Madang masuk dalam potensi gerakan tanah tinggi. Zona itu sering terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, sedangkan gerakan tanah lama dan baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan erosi yang kuat.
"Hasil geolistrik menunjukkan bidang gelincir terdapat di lapisan jenuh air yang diperkirakan adalah batu lempung pada kedalaman 5 sampai 15 meter," demikian laporan pemeriksaan PVMBG yang dikutip melalui laman resminya di Jakarta, Jumat.
PVMBG menjumpai lapisan batu lempung hitam yang bersifat lunak dengan kemiringan lapisan searah dengan lereng.
Faktor geologi ditambah karakter topografi dan saluran drainase yang buruk menjadikan air menjenuhi tanah karena batu lempung bersifat tidak meloloskan air. Kontak antara tanah dan batu lempung hitam menjadi bidang gelincir tempat material bergerak.
PVMBG mengungkapkan zona rayapan dapat dipetakan berdasarkan sebaran retakan dan nendatan serta batas sub-das Cikeruh. Zona rayapan yang terpetakan mencapai luas hingga 37,54 hektare.
Zona rayapan atau pergerakan tanah tersebut berada pada zona sub-das Sungai Cikeruh. Hal ini menjelaskan pada zona tersebut memang merupakan zona jalur air atau akumulasi air.
Faktor-faktor tersebut saling mendukung dan mempengaruhi terjadinya gerakan tanah ketika curah hujan tinggi atau infiltrasi air terlalu tinggi, sehingga tanah menjadi sangat jenuh air.
Babakan Madang masuk zona potensi gerakan tanah tinggi, sebut Kementerian ESDM
Jumat, 30 September 2022 21:21 WIB