"Saya yakin perusahaan-perusahaan lokal pembuat apparel sudah memiliki tim riset sendiri. Namun jika dibutuhkan maka peran BRIN di sini menjadi penting sebagai institusi pendukung sports science nya," katanya.
Dipastikan dari BRIN ini, lanjut dia, akan ada pakar-pakar riset yang merupakan alumni universitas-universitas terkemuka di Indonesia, seperti ITB, UI, ITS atau untuk swasta ada Trisakti, Maranatha, Telkom University dan lainnya.
"Kita ini banyak memiliki ilmuwan desain produk yang hebat. Nah melalui riset-riset ini diharapkan ada ide-ide baru demi meningkatkan kualitas apparel buatan Indonesia ini. Baik dari bahan, teknologi hingga desain tampilannya," katanya.
Selama ini persepakbolaan kita kata dia, terkadang melupakan hal kecil terkait apparel ini, padahal di negara-negara maju, apparel ini itu adalah bagian dari riset 'sports science' yang mereka lakukan.
"Pemilihan bahan dasar apparel pun sampai diperhitungkan. Misalnya dengan menggunakan baju tim ini jika dipakai berlari, maka dihitung berapa kecepatannya. Lalu riset lagi dengan bahan apa pengguna baju tim bisa dapatkan kecepatan berlari maksimalnya," katanya.
Salah satu pertimbangan lainnya misalnya terkait sirkulasi udara apparel-apparel ini.