Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan lebat dan angin kencang pada 18-20 September 2022 di beberapa wilayah.
Menurut informasi BMKG yang dikutip di Jakarta, Ahad menyebutkan wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada Ahad (18/9) 2022 yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan.
Kemudian, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua.
Sementara itu, provinsi yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada hari ini yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Sedangkan wilayah yang berpotensi angin kencang, yakni Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pada hari berikutnya (19/9), provinsi yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, yakni Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
Untuk provinsi yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yakni Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Sedangkan wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang, yakni Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.Pada Selasa (20/9), provinsi yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sementara wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yakni Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kalimantan Selatan.
Sedangkan wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang, yakni Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
"Potensi bencana juga semakin meningkat pada periode Juli, Agustus dan mungkin awal September nanti kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir banjir bandang tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing daring diikuti di Jakarta, Senin.
Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari dari data BNPB pada 18-24 Juli 2022. Dia menjelaskan jika di minggu sebelumnya frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan kekeringan, justru di minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.
Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.
BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.
Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peringatan dini BMKG: Waspada hujan lebat pada 18-20 September