Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan pemasangan tapping box untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dari restoran, hotel, dan jasa lainnya, mengingat daerah itu mengandalkan sektor perdagangan dan jasa.
"Kami akan terus memasang tapping box untuk meningkatkan PAD," kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis di Cirebon, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan Rp27 miliar bantu warga terdampak harga BBM
Menurutnya, dengan di pasangannya tapping box atau alat pemantau transaksi, diharapkan PAD di Kota Cirebon dapat meningkat kembali, karena alat tersebut bisa mencegah kebocoran pajak.
Ia menjelaskan pemasangan alat pemantau transaksi itu sangat diperlukan di Kota Cirebon, mengingat daerah tersebut hanya mengandalkan sektor perdagangan dan jasa untuk mendapatkan PAD.
Untuk itu, kata Azis, investasi alat pemantau transaksi sangat dibutuhkan karena sangat memudahkan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan.
"Salah satunya adalah kami berinvestasi dengan pengadaan tapping box. Ini adalah salah satu cara untuk memudahkan di dalam meningkatkan pendapatan," tutur Nashrudin Azis.
Ia menambahkan pembangunan Kota Cirebon, bukan hanya dimiliki oleh pemerintah dan DPRD, namun itu kewajiban semua pelaku ekonomi yang berada di daerah itu, karena ketika ekonomi meningkat semua akan mendapatkan manfaat.
Untuk itu pihaknya meminta semua pengusaha aktif berpartisipasi, agar perekonomian di Kota Cirebon semakin kuat dan dapat menyejahterakan masyarakat.
"Kami meminta semua berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat. Karena Kota Cirebon mengandalkan jasa dan perdagangan untuk meningkatkan pendapatan, termasuk retribusi," kata Nashrudin Azis.
Baca juga: Pemprov Jabar kawal penyaluran BLT BBM agar tepat sasaran
Pemkot Cirebon pasang "tapping box" di restoran dan hotel untuk tingkatkan PAD
Senin, 12 September 2022 19:41 WIB
![Pemkot Cirebon pasang](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/09/12/IMG_20220912_191520.jpg)
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis memberi keterangan kepada media di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). (ANTARA/Khaerul Izan)