"Disnaker bisa melaksanakan kegiatan semacam padat karya seperti perbaikan drainase. Kita arahkan masyarakat yang masuk kelompok Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mereka yang rawan secara ekonomi," kata dia.
Sedangkan untuk padat karya lewat Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, menurut dia, akan dilakukan pendataan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terlebih dahulu.
Baca juga: Kenaikan harga BBM momen tepat sesuaikan tarif angkot di Kota Bandung
"Silakan cari pengusaha mikro yang butuh modal, seperti tukang cilok, gorengan, dan surabi," kata Ema.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk mengadakan kegiatan pasar murah yang bekerja sama dengan Bulog, sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.
"Mengenai bentuk kegiatan, dikembalikan ke dinas masing-masing. Kita segera rangkai dalam bentuk usulan sesuai dengan Perwal Nomor 95. Rencananya Senin sudah ada Perwal baru tentang hal ini," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bandung alokasikan Rp9,2 miliar untuk perlindungan sosial
Pemkot Bandung alokasikan Rp9,2 miliar untuk bantuan sosial
Kamis, 8 September 2022 15:40 WIB