Cianjur (ANTARA) - DPRD Cianjur meminta Dinas Kesehatan setempat memberikan pendampingan maksimal bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) khususnya belasan ibu hamil agar bayi dari ibu hamil yang positif tidak terpapar HIV/AIDS, termasuk menggencarkan sosialisasi tentang resiko seks bebas.
Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan di Cianjur, Selasa mengatakan terus meningkatnya angka penderita HIV/AIDS di Cianjur, harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah untuk menekan angka penderita baru yang mencapai 248 sepanjang tahun 2021-2022 dan 12 orang di antaranya ibu hamil.
"Temuan kasus ibu hamil positif HIV/AIDS cukup memprihatinkan karena akan berisiko pada bayi yang dilahirkan nantinya. Kasus ODHA di Cianjur terus meningkat setiap tahunnya, perlu menjadi perhatian semua kalangan untuk pencegahan dan menekan angka penularan," katanya.
Pendampingan secara maksimal dari Dinas Kesehatan Cianjur dan dinas serta Organisasi Perangkat Daerah lainnya, setidaknya dapat meringankan penderita ODHA yang selama ini menyebut penyakit yang mereka derita merupakan kutukan akibat dosa yang telah dilakukan.
Meski selama ini, banyak perempuan atau belasan ibu hamil yang positif HIV/AIDS karena terpapar dari secara pasif dari pasangannya. Sehingga pendampingan dari semua pihak agar ODHA tetap kuat dan mau berobat, terutama ibu hamil agar bayinya lahir dengan tidak terpapar.
"Dinas kesehatan juga dapat melakukan tes cepat sebagai upaya pencegahan dini dan penanganan cepat ketika mengetahui ada warga positif baru. Pemberian vaksin atau obat yang dapat meringankan atau mencegah berkembang cepatnya virus yang dapat merengut nyawa manusia dalam waktu cepat," katanya.