ANTARAJAWABARAT.com,3/10 - Pengrajin batik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, butuh generasi muda sebagai penerus melestarikan batik agar tetap berkembang.
"Sekarang ini bukan hanya membutuhkan modal, tapi butuh generasi penerus pengrajin batik," kata salah seorang pengusaha batik Kota Tasikmalaya, Yuyun Sriwahyuni usai memperingati hari batik nasional tingkat Kota Tasikmalaya di markas Kodim 0612 Tasikmalaya, Selasa.
Ia mengatakan, para pengrajin batik di Kota Tasikmalaya sebagian besar kalangan usia 40 hingga 60 tahun.
Jika tidak ada pengrajin batik muda, Yuyun khawatir batik khas Kota Tasikmalaya tidak terus berkembang bahkan punah.
"Kalau tidak ada generasi muda yang mau membatik, bagaimana nasib kedepan batik Tasikmalaya," katanya.
Ia mengatakan, pengrajin batik kalangan tua membatik jenis tulis yang dilakukan secara manual menggukan tangan dengan ukiran corak khas Kota Tasikmalaya.
Ia berharap, generasi muda berminat mempelajari batik tulis, sehingga kedepan batik khas Kota Tasikmalaya tetap terjaga kelestariannya.
"Kami harapkan keahlian membatik dapat dilakukan oleh kalangan muda, sehingga batik Tasikmalaya dapat terus berlanjut," katanya.
Sementara itu, batik Kota Tasikmalaya yang memiliki corak khas, kata Yuyun dalam kondisi pemasaran yang cukup baik dan mampu bersaing dengan batik daerah lain.
Motif batik Kota Tasikmalaya yakni bernama sisit naga, merak ngibing, calaculu, rereng sintung, merak latar haremis dan manuk latar sisik.
"Masalah generasi penerus pembatik ini dapat diperhatikan oleh semua pihak, termasuk pemerintah untuk terus berupaya agar batik Tasikmalaya tetap eksis," harapnya.***2***
Feri P